Apa Itu Psikosis?
Psikosis (juga disebut pengalaman psikotik atau episode psikotik) ditandai ketika seseorang terputus dari realitas. Ini adalah gejala gangguan mental yang serius. Ketika seseorang menerima atau menginterpretasikan realitas dengan cara yang sangat berbeda dengan orang-orang disekitar mereka, orang ini bisa dikatakan ‘terputus’ dari realitas.
Jenis
Jenis-jenis psikosis yang paling banyak terjadi adalah:
Halusinasi
Pengalaman sensoris yang muncul dalam ketiadaan stimulus yang sebenarnya. Biasanya mencakup:
- Melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang lain (contohnya wajah orang, binatang, atau tokoh agama)
- Melihat benda-benda yang tampaknya terdistorsi atau bergerak dengan cara yang tak biasa
- Merasa mengecap, membaui, dan merasakan sensasi tanpa alasan yang jelas (misalnya merasa kulit Anda dirambati serangga)
- Mendengar suara-suara yang tidak bisa didengar orang lain (suara ini bisa jadi positif dan membantu atau justru terdengar memusuhi maupun tidak menyenangkan)
Delusi
Banyak orang punya keyakinan yang tidak diyakini orang lain. Tapi delusi biasanya adalah keyakinan salah yang tidak diyakini orang lain sama sekali. Orang-orang yang memiliki delusi masih akan percaya meskipun keyakinan itu sama sekali tak masuk akal, atau meskipun pengalaman membuktikan keyakinan itu tak mungkin benar.
Contohnya, seseorang bisa berpikir mereka adalah orang yang sangat penting, mereka bisa percaya bahwa mereka begitu kaya dan berkuasa atau bahwa mereka bisa mengontrol bursa saham atau cuaca. Keyakinan jenis ini kadang disebut waham (delusions of grandeur).
Bicara tak beraturan
Seseorang yang menderita psikosis juga mungkin berpikir berbicara tidak beraturan, kadang disebut ‘gangguan berpikir formal (formal thought disorder)’, dan bisa jadi merupakan jenis psikosis.
Pemikiran bercabang/berpacu (racing thoughts) adalah ketika pemikiran muncul dalam kepala dengan sangat cepat. Jika Anda punya pemikiran bercabang, biasanya Anda punya flight of ideas (pikiran melayang) juga.
Pikiran melayang (flight of ideas) adalah ketika pemikiran Anda bergerak sangat cepat dari satu ide ke ide lain. Menyambungkan hal-hal yang tidak dilakukan orang lain.
Pemikiran dan cara bicara yang tidak beraturan juga bisa berupa:
- Berbicara sangat cepat dan terbata-bata. Orang lain mungkin kesulitan menangkap apa yang dibicarakan.
- Menyambungkan kata-kata lebih berdasarkan bunyinya daripada maknanya. Ini berarti cara bicaranya campur-aduk dan tidak masuk akal bagi orang lain. Kadang-kadang hal ini disebut gado-gado kata (word salad).
- Berganti-ganti topik pembicaraan dengan sangat cepat seiring dengan melompatnya satu pemikiran ke pemikiran lain, dan sulit memusatkan perhatian mereka pada satu hal.
Gejala Psikosis
- delusi, dan/atau halusinasi
- cara berpikir dan berbicara yang tidak teratur
- sulit berkonsentrasi
- mood depresi
- terlalu banyak tidur atau kurang tidur
- pencemas
- curigaan
- memisahkan diri dari keluarga dan teman
- cara bicara yang tak teratur, seperti mengganti-ganti topik tanpa arah
- depresi
- berpikir tentang bunuh diri atau melakukan bunuh diri
Penyebab
Psikosis menjadi gejala banyak masalah kesehatan mental yang berbeda-beda. Tapi seseorang bisa juga hanya mengalami psikosis. Ada beberapa dugaan yang membuat psikosis mungkin terjadi:
- Sakit fisik atau terluka –Anda bisa melihat atau mendengar sesuatu ketika sedang demam tinggi, mengalami luka di kepala, atau keracunan timah dan merkuri. Jika Anda menderita penyakit alzheimer, parkinson, HIV, sifilis dan infeksi lain yang menyerang otak, beberapa jenis epilepsi, stroke; Anda juga bisa mengalami halusinasi atau delusi.
- Efek obat –Anda bisa mendengar atau melihat sesuatu sebagai efek mengonsumsi obat-obatan ilegal seperti LSD, terkena efek samping obat-obat yang diresepkan dokter, atau jika Anda berhenti mengonsumsi obat-obatan psikiatris.
- Kurang tidur –Anda bisa mengalami halusinasi jika Anda mengalami kurang tidur yang parah.
- Kelaparan –Anda bisa mengalami halusinasi jika Anda sangat kelaparan, punya kadar gula yang rendah, atau jika Anda tidak cukup makan.
- Kehilangan –jika Anda baru saja kehilangan seseorang, Anda mungkin akan mendengar mereka berbicara kepada Anda. Anda juga bisa saja merasa mereka ada bersama Anda meskipun Anda tidak bisa melihat mereka.
- Penyiksaan atau trauma –jika Anda mengalami penyiksaan atau peristiwa yang sangat traumatis, Anda kemungkinan besar bisa mengalami psikosis.
- Pengalaman spiritual –beberapa orang mendengar suara atau melihat bayangan sebagai bagian dari pengalaman spiritual. Ini mungkin saja pengalaman positif bagi Anda –ini bisa membuat Anda merasa spesial atau membantu Anda lebih menghayati kehidupan. Ini bisa juga jadi pengalaman yang negatif –contohnya Anda bisa merasa kerasukan roh jahat atau menganggap diri Anda adalah tokoh agama yang sangat penting.
- Faktor keturunan –Anda kemungkinan besar bisa mengalami psikosis jika punya kerabat sedarah yang juga mengalaminya.