Apa Itu Gangguan Pramenstruasi Dysphoric?
Gangguan Pramenstruasi Dysphoric adalah bentuk PMS yang masuk ke tingkat parah. PMS parah menyebabkan gejala emosi dan fisik setiap bulan selama atau sebelum kamu mulai menstruasi. Kadang juga biasa disebut PMS parah.
Sebenarnya PMDD adalah bentuk gangguan endokrin, yang sangat berhubungan erat dengan gangguan hormon. Selain gejala fisik, penderita PMDD mengalami berbagai gejala gangguan mental seperti depresi dan perasaan ingin mengakhiri hidup. Karena alasan inilah DSM-5 memasukkan PMDD sebagai gangguan kesehatan mental.
Gejala Gangguan Pramenstruasi Dysphoric
Gejala emosi:
- Suasana hati yang berubah-ubah
- Gampang tersinggung dan menangis
- Marah
- Sensitif
- Gelisah
- Tidak ada harapan atau pesimis
- Merasa tegang
- Sulit fokus
- Kewalahan akan hal-hal kecil
- Tidak ada cukup energi
- Tidak bisa menikmati kegiatan yang menyenangkan seperti hobi
- Keinginan untuk bunuh diri
Gejala fisik dan perilaku:
- Buah dada sakit atau membesar
- Sakit di otot dan persendian
- Sakit kepala
- Perut kembung
- Perubahan nafsu makan seperti makan terlalu banyak atau mengidam makanan tertentu
- Masalah tidur
- Sudah untuk menghindari atau menyelesaikan masalah dengan orang-orang sekitar
- Mudah sedih bila orang lain menolakmu.
Penyebab
- Penyebab pasti dari Gangguan Pramenstruasi Dysphoric masih diteliti, namun, peneliti mengaitkan Gangguan Pramenstruasi Dysphoric dengan reaksi abnormal terhadap perubahan hormon saat menjalani siklus menstruasi.
- Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara Gangguan Pramenstruasi Dysphoric dan rendahnya tingkat serotonin. Sel-sel tertentu yang menggunakan serotonin juga mengendalikan suasana hati, perhatian, tidur dan rasa sakit fisik. Perubahan hormon bisa menyebabkan penurunan serotonin, yang akhirnya menyebabkan gejala Gangguan Pramenstruasi Dysphoric.
- Genetik – beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan variasi genetic dengan kepekaan terhadap perubahan hormon.
Penyembuhan
- Terapi hormon (pil KB)
- Perubahan makanan
- Olahraga rutin
- Manajemen stress
- Suplemen
- Multivitamin
- Obat pereda nyeri yang tersedia di apotik, seperti ibuprofen, aspirin, obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAIDs) bisa membantu gejala seperti sakit kepala, nyeri pada buah dada, punggung dan kram.
- Obat diuretik bisa membantu mengurangi retensi air dan perut kembung