Apa Itu Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)?
Gangguan stres pasca trauma (Post Traumatic Stress Disorder) adalah sejenis gangguan kecemasan yang bisa Anda alami setelah terlibat atau menyaksikan peristiwa traumatis.
Jenis-jenis PTSD
- PTSD onset tertunda (Delayed-onset PTSD) –jika gejalanya muncul lebih dari enam bulan setelah mengalami trauma. Fenomena ini bisa disebut sebagai ‘PTSD tertunda (delayed PTSD)’ atau ‘PTSD onset tertunda (delayed-onset PTSD)’.
- PTSD kompleks –mengalami trauma pada usia dini atau traumanya berlangsung dalam waktu yang lama.
- Trauma melahirkan –PTSD yang berkembang setelah pengalaman traumatis ketika melahirkan. Karenanya juga disebut ‘trauma melahirkan’.
Gejala PTSD
Bangkitnya lagi aspek-aspek kejadian masa lalu yang sudah lewat:
- kilas balik yang jelas (merasa seolah trauma tersebut tengah terjadi saat ini)
- pemikiran atau bayangan yang mengganggu
- mimpi buruk
- stres berat ketika ada pemicu nyata atau pemicu simbolis yang mengingatkan pada trauma
- sensasi fisik seperti kesakitan, berkeringat, mual, atau gemetaran
Waspada atau merasa gelisah:
- panik ketika teringat trauma
- mudah kacau atau marah
- kewaspadaan ekstrim, kadang juga disebut ‘hyperviligance’
- tidur terganggu atau kurang tidur
- perilaku mudah marah atau agresif
- kesulitan berkonsentrasi –termasuk saat mengerjakan tugas sepele atau sehari-hari
- mudah gugup atau mudah kaget
- perilaku yang merusak diri sendiri atau ceroboh
- gejala lain gangguan kecemasan
Menghindari perasaan atau kenangan
- perasaan harus menyibukkan diri
- menghindari apa pun yang bisa mengingatkan pada trauma
- tak bisa mengingat detail peristiwa yang sudah terjadi
- mati rasa secara emosional
- mati rasa secara fisik atau merasa tercerabut dari tubuh
- tak bisa mengekspresikan cinta
- menggunakan alkohol atau narkoba untuk menghindari munculnya kenangan
Keyakinan atau perasaan yang rumit:
- merasa tak mampu memercayai siapa pun
- merasa tak ada tempat yang aman
- merasa tak ada yang bisa memahami
- menyalahkan diri sendiri
- perasaan marah, sedih, bersalah, atau malu yang meluap-luap
PTSD pada anak-anak
PTSD juga bisa memengaruhi anak-anak. Anak-anak dengan PTSD bisa memiliki gejala yang mirip dengan penderita dewasa, seperti sulit tidur dan mimpi buruk yang meresahkan. Mereka juga bisa kehilangan minat pada berbagai kegiatan yang tadinya dinikmati. Juga bisa memiliki gejala fisik seperti sakit kepala dan sakit perut. Namun, ada beberapa gejala yang secara spesifik hanya dimiliki anak-anak dengan PTSD, seperti:
- mengompol
- mengalami kecemasan yang tidak biasa kalau akan terpisah dari orangtua atau orang dewasa lainnya
- mengulang kejadian traumatis melalui permainan mereka
Penyebab
Para psikiater berpikir bahwa PTSD disebabkan oleh otak yang meletakkan ingatan di tempat yang salah. Seolah otak kewalahan selama peristiwa traumatis. Memori disimpan di bagian ‘aksi cepat’ pada otak, bukannya di tempat normal.
Faktor lainnya adalah setelah melihat atau mengalami peristiwa traumatis. Ada banyak ragam peristiwa yang berbahaya atau mengancam nyawa yang bisa menyebabkan seseorang mengalami PTSD, seperti:
- mengalami kecelakaan mobil
- diserang dengan brutal
- diperkosa atau dilecehkan secara seksual
- disiksa, dianiaya, atau ditindas
- diculik atau disandera
- melihat orang terluka atau terbunuh, termasuk saat sedang bekerja
- melakukan pekerjaan yang membuat Anda berulangkali melihat gambaran yang membuat tertekan atau mendengar rincian peristiwa yang traumatis
- trauma melahirkan, baik sebagai ibu atau sebagai pasangan yang menyaksikan proses melahirkan yang traumatis
- mengalami kekerasan ekstrim atau perang, termasuk pertempuran militer, dsb.