Teori Belajar Sosial

Oleh: NN

Dilihat:
[post-views]
kali

Apa Itu Teori Belajar Sosial?

Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) dikenalkan oleh Albert Bandura pada akhir tahun 1970. Teori ini kemudian menjadi teori belajar dan perkembangan yang paling berpengaruh.

Teori Bandura menambahkan sebuah elemen social, menyatakan bahwa orang-orang dapat belajar informasi dan tingkah laku yang baru dengan memperhatikan orang lain. Dikenal sebagai belajar observasional (atau peniruan), belajar jenis ini bisa digunakan untuk menjelaskan banyak sekali variasi tingkah laku.

 

Konsep Belajar Sosial Dasar

Ada tiga konsep inti dari pusat teori belajar social:

1. Belajar observasional

Belajar melalui pengamatan—menjelaskan sifat dasar anak untuk mempelajari perilaku dengan menyaksikan tingkah laku orang-orang disekitarnya, dan pada akhirnya, menirukan mereka. Bandura bisa menetapkan 3 contoh dasar Belajar pengamatan, yang termasuk:

 

2. Penguatan Dasar

Kondisi jiwa merupakan hal yang penting dalam belajar. Hal ini dalam bentuk dari penghargaan internal atau perasaan lebih baik setelah melakukan suatu perilaku (contohnya, perasaan akan pencapaian, rasa percaya diri, kepuasan, dll).

 

3. Belajar tidak selalu mengarah pada perubahan perilaku

Pada saat para ahli behavioris meyakini bahwa belajar mengarah pada perubahan tingkah laku secara permanen, belajar observasional menunjukkan bahawa orang-orang bisa belajar informasi baru tanpa harus meragakan perilaku-perilaku yang baru. Jadi, bukan berarti bahwa akan ada sebuah perubahan dalam perilaku seorang individu.

 

Proses peniruan

Proses Peniruan dikembangkan oleh Bandura untuk membantu kita memahami bahwa tidak semua perilaku yang diamati bisa dipelajari secara efektif, atau tidak pula harus menghasilkan perubahan tingkah laku. Proses peniruan termasuk dalam langkah-langkah berikut ini bertujuan untuk menentukan apakah belajar social berhasil atau tidak:

Agar bisa belajar, Anda harus memperhatikan. Apapun yang mengalihkan perhatian Anda akan memberikan efek negative dalam belajar observasional. Baik contoh modelnya menarik atau ada aspek baru dalam situasi tersebut, Anda harus benar-benar memberikan perhatian penuh untuk belajar.

Kemampuan untuk menyimpan informasi juga bagian penting dalam proses belajar. Penyimpanan (ingatan) bisa dipengaruhi oleh banyak factor, namun kemampuan untuk memunculkan informasi kembali nantinya dan bertindak merupakan hal penting dalam belajar observasi.

Begitu Anda memperhatkan contoh model dan menguasai informasinya, langkah ini mengharuskan Anda untuk meragakan perilaku tersebut. Latihan belajar perilaku selanjutnya mengacu pada peningkatan dan kemajuan keterampilan.

Agar belajar observasional ini berhasil, Anda harus bermotivasi untuk meniru perilaku yang telah dicontohkan. Disini penguatan dan hukuman berperan penting. Anda diberikan penghargaan setelah meragakan perilaku dengan baik, dan dihukum jika meragakannya dengan tidak baik.