Terapi Kepekaan Kultural

Oleh: NN

Dilihat:
[post-views]
kali

Apa Itu Terapi Kepekaan Kultural?

Terapi Kepekaan Kultural (Cultural sensitive therapy) menekankan pada pemahaman terapis pada latar belakang, etnis, dan sistem keyakinan klien. Terapis dapat menggabungkan kepekaan kultur terhadap tugas mereka untuk mengakomodasi dan menghargai pendapat, nilai, dan sikap yang berbeda dari berbagai macam kultur dan golongan orang yang berbeda.

Terapi Kepekaan Kultural juga memungkinkan terapis memperoleh dan mempertahankan kompetensi kultural, yang mana adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami pertama kali kulturnya sendiri dan bagaimana pengaruhnya terhadap hubungannya dengan seorang klien, kemudian memahai dan merespon kultur yang berbeda dari kulturnya sendiri.

Kepentingan untuk memahami bisa berdasarkan karakteristik seperti usia, keyakinan, etnis, ras, jenis kelamin, orientasi seksual, atau status sosioekonomi.

 

Tantangan apakah yang paling sesuai untuk menjalankan Terapi Kepekaan Kultural?

Praktek Terapi Kepekaan Kultural dapat diaplikasikan pada jenis terapi apapun; prakteknya mampu membantu klien merasa lebih nyaman, membuat pengobatan menjadi lebih efektif.

Riset telah membantu membuktikan kebenaran efek positif pada praktek kepekaan kultural dan juga menguraikan contoh-contoh bagaimana para terapis bisa lebih cakap secara kultural dalam interaksi mereka terhadap klien dengan latar belakang berbedda. Contohnya, satu penelitian mencatat bahwa terapi dengan klien orang Latin kurang efektif ketika terapisnya sangat salah memahami.

Pemahaman dan penerapan ekspektasi kutural akan keterbukaan, misalnya, beberapa informasi pribadi bisa membantu klien terhubung dengan terapis mereka. Penelitian-penelitian yang lain menunjukkan bahwa perilaku tertentu, seperti penggunaan bahasa yang sudah dikenal dan tampilan umum karakteristik kepribadian, memiliki peran penting dalam beberapa kultur; menghindari pendekatan-pendekatan ini dapat menjauhkan klien.

 

Apa yang terjadi selama Terapi Kepekaan Kultural?

Seorang terapis Kepekaan Kultural mengikuti pedoman-pedoman untuk bekerja dengan kelompok orang yang bermacam-macam dan memahami bahwa ras, kultur, agama, jenis kelamin, dan identitas seksual saling mempengaruhi dengan keyakinan dan perilaku orang.

Harapan dan tujuan akhir baik bagi terapis maupun kliennya merupakan kemajuan dan peningkatan yang penting walaupun ada batas-batas lintas budaya dan perbedaan. Karena telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan, terapis yang dengan sukses memadukan praktek kepekaan kultur pada perawatan mereka mengenali dan menghargai perbedaan dan bisa berkomunikasi serta berhasil berinteraksi dengan klien dari latar belakang yang bermacam-macam.