Monachopsis diambil dari kamus daring bernama “Dictionary of Obscure Sorrows” yang diciptakan oleh John Koenig.
Secara literal, arti kata Monachopsis sendiri adalah perasaan halus (tersembunyi) namun berlangsung secara terus menerus di mana kamu merasa tidak pada tempatnya, karena tidak cocok dengan lingkungan, bagaikan seekor anjing laut di pantai — lamban, kikuk, janggal, mudah terganggung/bingung, merapatkan diri dengan kumpulan orang-orang yang dianggap aneh/lain, tidak mampu mengenali suara gemuruh sekitar dari lingkungan yang kamu dambakan.
Lingkungan dambaan tersebut adalah lingkungan yang mana (bila tercapai) dengan mudahnya kamu akan merasa betah — seperti berada di rumah.
The Monachopsis adalah sebuah komunitas di mana kamu bisa mengekspresikan perasaan terdalam kamu tentang masalah yang kamu hadapi, gejolak atau pergolakan emosi yang tidak selalu bisa kamu ekspresikan dalam kehidupan sehari-hari atau tidak bisa kamu ceritakan kepada orang lain bahkan orang terdekatmu.
Kami sangat percaya, dengan mengungkapkan perasaan jujur terdalam, manusia bisa menciptakan hubungan batin dengan orang lain yang memiliki perasaan yang sama atau yang ingin belajar memahami perasaan orang-orang sekitar.
Hubungan ini diharapkan menciptakan atmosfir yang lebih ramah, tidak menghakimi, dan yang lebih penting adalah menumbuhkan rasa empati terhadap satu sama lain.
Kami membuka wadah melalui tulisan untuk belajar mengenal diri, mengakui dan menerima emosi-emosi yang terasa asing, membantu menemukan kembali jati diri Anda melalui sudut pandang yang berbeda, dan menginspirasi teman-teman lainnya untuk bergabung dengan komunitas ini.
Selain itu, kami berharap dengan mengakui perasaan dan membaca edukasi tentang emosi, kamu bisa menciptakan versi terbaru kamu sebagai manusia yang lebih memahami diri sendiri, orang lain, dan bahagia.
Setiap hari, kita pasti akan menghadapi masalah, entah itu kecil ataupun besar, momen-momen tersebut bisa membuatmu sakit hati, kesepian, sedih, marah, takut, cemas, atau bahkan mati rasa.
Saat berada di dalam pergolakan tersebut, apa yang kamu rasakan itu normal, karena itu adalah reaksi manusiawi. Adakalanya perasaan-perasaan itu menjadi intens, tak terkendali dan naik turun seperti roller coaster.
Perasaan-perasaan tersebut memang bisa sangat menyakitkan, terlebih lagi ketika kamu merasa menjadi satu-satunya orang yang merasakan gejolak emosi tersebut dan takut merasa dihakimi, dianggap aneh, atau dikucilkan ketika berusaha menjadi diri sendiri.
Untuk itulah The Monachopsis diciptakan untuk memberikan tempat aman untuk bercerita sebagai diri sendiri.
The Monachopsis diciptakan oleh Nurmianti. Berawal dari perjuangannya untuk bisa hidup dengan gejolak emosi yang naik turun secara ekstrim, Nurmianti membiasakan diri untuk mencari tahu mengapa dia merasakan gejolak emosi tertentu.
Gejolak-gejolak batin tersebut ia tuliskan di dalam sebuah buku harian untuk menata kembali perasaan-perasaanya yang meluap-luap. Dengan menuliskan perasaan-perasaan tersebut, ketika ia sudah merasa tenang/normal, ia bisa melihat kembali momen-momen di mana segala hal terasa lebih buruk dari keadaan yang sebenarnya.
Dari sini ia bisa belajar memahami dirinya sendiri untuk mengendalikan emosi-emosi tak karuan bila momen yang sama datang lagi.
Pembelajaran tentang diri sendiri ini membuatnya bisa menerima siapa dirinya tanpa takut dihakimi orang lain atau harus menyesuaikan harapan orang lain akan dirinya.
Bisa menerima diri sendiri secara utuh menjadi awal kebahagiaan yang sangat dalam bagi dirinya. Kamu bisa mengunjungi blog pribadinya Nurmianti.com untuk mempelajari cara dia belajar emosi-emosinya.
Dari sini dia terinspirasi untuk memberikan platform yang sama kepada teman-teman yang ingin mencapai hal yang sama.
Dengan bantuan dari kontributor dan sukarelawan dari latar belakang yang beragam, seperti penyintas, psikolog, dan orang yang tertarik dengan isu kesehatan mental, dan berdedikasi dari seluruh Indonesia dan bahkan dari luar negeri, The Monachopsis hadir untuk memfasilitasi kamu menuangkan perasaanmu yang terdalam.