Gangguan Bipolar

Oleh: NN

Dilihat:
[post-views]
kali

Apa Itu Gangguan Bipolar?

Istilah ‘bipolar’ mengacu kepada bagaimana suasana hati Anda bisa berubah antara dua keadaan yang sangat berbeda – depresi dan mania. Dulunya, bipolar disorder disebut sebagai depresi manik, mungkin Anda sering mendengar orang lebih menggunakan istilah tersebut. Beberapa ahli juga menggunakan istilah gangguan afektif bipolar (bipolar affective disorder). Afektif sendiri berarti gangguan yang berhubungan dengan suasan hati atau emosi).

Dulu gangguan bipolar disebut ‘depresi manik’. Seperti namanya, penderita gangguan bipolar akan mengalami perubahan suasana hati/emosi.  Biasanya perubahan emosi yang drastis ini berlangsung beberapa minggu atau bulan dan sangat berbeda dengan apa yang dirasakan kebanyakan orang. Perubahan emosi tersebut adalah:

 

Jenis-jenis Gangguan Bipolar

Bipolar I

Bila Anda memiliki paling tidak satu episode tinggi atau manik, yang berlangsung lebih dari satu minggu. Mungkin Anda hanya memiliki satu episode manik, meskipun kebanyakan orang-orang dengan Bipolar I juga memiliki periode depresi. Bila tidak mendapat bantuan dan perawatan, episode depresi biasanya berlangsung antara 3 sampai 6 bulan. Episode depresif berlangsung lebih lama, antara 6 sampai 12 bulan.

 

Bipolar II

Bila Anda memiliki lebih dari satu episode depresi yang parah, namun hanya mengalami episode manik yang ringan. Episode manik ringan ini disebut ‘hypomania’. Perubahan antara episode depresi dan hypomania terjadi sangat cepat.

Bila Anda memiliki lebih dari empat perubahan emosi dalam 12 bulan. Perubahan ini terjadi pada 1 dari 10 orang yang mengalami gangguan bipolar, dan bisia terjadi kepada tipe I dan II.

 

Cyclothymia

Perubahan emosi/suasana hati penderita Cyclothymia tidak separah gangguan bipolar, namun bisa jadi lebih panjang. Dan nantinya  bisa menjadi gangguan bipolar sepenuhnya.

 

Gejala Gangguan Bipolar

Gejala bipolar membuat hidup sulit dijalani, bahkan untuk hal-hal dasar sehari-hari. Bisa memberikan efek buruk terhadap hubungan (dengan pasangan, keluarga, dan teman), serta sekolah/pekerjaan. Berikut ini penjelasannya:

 

Mania

Gejala mania bisa termasuk:

 

Hypomania

Hypomania seperti mania, namun gejalanya lebih ringan. Pengobatan untuk hypomania sama dengan pengobatan untuk mania.

 

Depresi

Gelaja fase depresi adalah sebagai berikut:

 

Psikosis

Kadang gejala psikosis muncul saat terjadi episode mania atau depresi yang parah. Psikosis bisa berupa:

Gejala psikosis dalam gangguan bipolar bisa menggambarkan suasana hati Anda. Contohnya, saat Anda mengalami episode manik, Anda percaya bahwa Anda memiliki kekuatan istimewa, atau sedang diawasi oleh pemerintah. Dan bila sedang mengalami episode depresif, Anda merasa bersalah akan hal-hal yang menurutmu telah Anda lakukan sebelumnya. Anda mungkin juga akan merasa Anda lebih buruk dari orang lain atau merasa Anda tidak ada (tidak benar-benar hidup).

 

Penyebab

Para peneliti menunjukkan bahwa kombinasi dari faktor-faktor yang berbeda, termasuk faktor lingkungan, social, dan fisik, bisa mempertinggi peluang berkembangnya kondisi ini.

 

Trauma masa kanak-kanak

Para ahli percaya bahwa bila seorang anak mengalami banyak tekanan emosional, anak tersebut bisa mengalami gangguan bipolar nantinya, contohnya:

Trauma masa kanak-kanak memberikan dampak yang sangat besar terhadap kemampuan untuk mengatur emosi Anda.

 

Peristiwa dalam hidup yang menegangkan/penuh dengan tekanan

Beberapa gejala bipolar bisa mulai muncul saat periode hidup Anda yang penuh dengan stres, seperti:

Meskipun tingkat stres yang lebih rendah tidak mungkin menyebabkan gangguan bipolar, untuk orang-orang tertentu bisa memicu episode mania atau depresi.

 

Hubungan unsur-unsur kimia di otak

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa gejala bipolar bisa dirawat dengan obat psikiatris tertentu, yang diketahui bertindak sebagai penyampai pesan pada neurotransmitter di otak.

Ini menunjukkan bahwa gangguan bipolar mungkin terkait dengan masalah fungsi neurotransmitter – dan ini didukung oleh beberapa penelitian. Namun, tidak ada yang tahu pasti bagaimana neurotransmitter ini bekerja dan apakah masalah dengan ini adalah penyebab atau akibat gangguan bipolar.

 

Genetis

Jika Anda mengalami gangguan bipolar, Anda lebih mungkin memiliki anggota keluarga yang juga mengalami suasana dan gejala bipolar (meskipun mereka mungkin tidak memiliki diagnosis). Ini menunjukkan bahwa gangguan bipolar mungkin diteruskan melalui keluarga.

Namun, ini tidak berarti bahwa ada ‘gen bipolar’ – hubungan keluarga cenderung jauh lebih kompleks. Misalnya, peneliti berpikir bahwa faktor lingkungan juga bisa menjadi pemicu untuk mengalami gejala gangguan bipolar. Dan bagi kebanyakan orang, anggota keluarga adalah bagian yang berpengaruh di lingkungan Anda saat Anda tumbuh dewasa.