Eksistensialisme memiliki perspektif unik tentang makna yang membedakannya dari berbagai filosofi umum yang jadi pendahulunya, yaitu percaya bahwa tidak ada makna yang permanen. Paham ini mengajukan gagasan bahwa orang punya kebebasan dan tanggung jawab untuk menentukan pilihannya sendiri. Menyandarkan pilihan moral kita pada institusi atau orang lain itu tidak autentik dan menghambat perkembangan pribadi kita.
Terapi eksistensial (atau psikoterapi eksistensial) berdasarkan beberapa gagasan utama di balik filosofi eksistensialisme, termasuk:
Berdasarkan pendekatan eksistensial, kasus yang cocok adalah permasalahan psikologis seperti penyalahgunaan zat terlarang – jenis kasus yang terjadi akibat ketidakmampuan untuk membuat pilihan yang autentik, bermakna, dan mandiri dalam menjalani hidup. Intervensi sering bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dan pemahaman terhadap diri sendiri.
Para psikoterapis eksistensial mencoba memahami dan meringankan berbagai gejala gangguan, termasuk kecemasan yang berlebihan, kelesuan, pengasingan diri, nihilisme, menghindari sesuatu, rasa malu, kecanduan, keputusasaan, depresi, rasa bersalah, amarah, kemurkaan, dendam, sakit hati, kehilangan tujuan hidup, psikosis, dan kekerasan.
Psikoterapis eksistensialisme juga berfokus pada pengalaman yang meningkatkan kualitas hidup seperti hubungan dengan orang lain, cinta, kepedulian, komitmen, keberanian, kreativitas, kekuatan, kemauan, kehadiran, spiritualitas, kemandiran, aktualisasi diri, keautentikan, penerimaan, transenden, dan kekaguman.
Psikoterapis eksistensial menggunakan beragam pendekatan, tapi utamanya berfokus pada tanggung jawab dan kebebasan Anda. Terapis akan membantu Anda menemukan makna saat menghadapi kecemasan. Caranya adalah dengan memilih untuk berpikir dan bertindak dengan penuh tanggung jawab serta menghadapi pemikiran internal yang negatif daripada berkutat menghadapi dorongan dari luar seperti tekanan dari masyarakat atau keberuntungan.
Mengembangkan kreativitas, cinta, keautentikan, dan kehendak bebas adalah cara yang biasa dilakukan untuk membantu Anda bertransformasi. Begitu juga ketika menangani gangguan kecanduan, terapis eksistensial akan melatih Anda menghadapi kecemasan yang membuat Anda tergoda untuk menyalahgunakan zat terlarang, serta memandu Anda untuk bertanggung jawab atas perilaku Anda.
Tujuan: Anda belajar untuk membuat keputusan dengan penuh kesadaran demi menjalani hidup, serta menarik kreativitas dan cinta, daripada membiarkan peristiwa dari luar menentukan perilaku Anda.