Gangguan panik adalah ketika seseorang mengalami serangan panik yang tampaknya terjadi secara spontan dan tiba-tiba, tanpa pemicu yang jelas dan disertai dengan perubahan besar dalam perilaku, atau terus-menerus cemas akan mengalami serangan lagi.
Gejala-gejala serangan panik:
Banyak orang hanya mengalami satu atau dua serangan panik tanpa episode atau komplikasi lebih lanjut –dan Anda tak perlu terlalu khawatir jika mengalaminya – sedangkan beberapa orang akhirnya terkena gangguan panik. Seseorang mungkin menderita gangguan panik jika ia:
Jika gangguan panik tidak diatasi, akhirnya hal ini akan berkembang menjadi gejala-gejala berikut:
Meskipun penyebab pasti serangan panik dan gangguan panik masih belum jelas, serangan panik cenderung menurun di keluarga.
Tampaknya juga ada hubungannya dengan transisi hidup yang besar seperti lulus dari kampus dan memasuki dunia kerja, menikah, atau memiliki bayi. Stres parah seperti akibat kematian orang terkasih, perceraian, dan kehilangan pekerjaan juga bisa memicu serangan panik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa respons alami fight or flight (lawan atau lari) tubuh Anda terhadap bahaya memengaruhi serangan panik. Contohnya, tubuh Anda akan bereaksi secara instingtif jika dikejar seekor beruang grizzly. Debaran jantung dan pernapasan Anda akan semakin cepat ketika tubuh Anda bersiap menghadapi situasi yang mengancam nyawa. Banyak reaksi serupa terjadi pada serangan panik.
Serangan panik juga bisa disebabkan karena kondisi medis dan penyebab fisik lainnya. Jika Anda menderita gejala panik, penting untuk menemui dokter agar menyingkirkan kemungkinan berikut ini: